Wujudnya berupa batang pohon bambu yang ruasnya saling berhadap-hadapan, konon bisa membuat Burung Walet menjadi kerasan.
SEBELUM penulis
mengupas lebih jauh tentang Bambu Petuk, terlebih dahulu penulis kupas
tentang bisnis budidaya burung Walet. Bisnis yang pada saat ini sangat
menguntungkan adalah budidaya Burung Walet. Karena air liur burung
tersebut yang harganya jutaan rupiah perkilo gramnya sungguh sangatlah
menguntungkan. Mereka yang memiliki budidaya Burung Walet ini sama
dengan memilik tambang emas yang kalau memang benar-benar ditekuni
hasilnya bisa dinikmati oleh tujuh turunan, sungguh sangat fantastis
bukan ?
Bayangkan
saja bila mereka yang memiliki budidaya sarang Burung Walet ini
perbulannya memanen sekitar 1 kg dengan harga jual missal perkilo
gramnya sekitar 7 juta maka dalam kurun waktu satu tahun saja bisa
menghasilkan keuntungan sebesar 84 juta. Keuntungan yang sangat
menggiurkan ini menyebabkan banyak warga masyarakat khususnya yang
berkantung tebal ramai-ramai membangun gedung-gedung untuk sarang burung
Walet penghasil rupiah ini. Menurut informasi air liur Burung Walet ini
dipergunakan oleh pabrik-pabrik farmasi untuk campuran obat dan
kosmetik. Maka pantas sajalah air liur Burung Walet ini sangatlah mahal
harganya.
Ada
hal yang sangat disayangkan dalam pembudidayaan Burung Walet ini, sebab
kebanykan mereka yang membangun gedung-gedung sarana Burung Walet ini
adalah warga non pribumi (warga keturunan yang berkantung tebal) yang
notabane non muslim dan terkadang tidak memperdulikan lingkungan dimana
dia membangun gedung untuk sarang Burung Walet ini. Sehingga mengganggu
bahkan ada yang tingginya melewati pohon kelapa maka jelas mengganggu
sirkulasi udara.
Tertarik
terhadap budidaya sarang Burung Walet yang penuh dengan Misteri ini,
penulis mencoba mencari tahu lewat bapak Kiyai Hasanuddin (53 Tahun)
seorang tokoh spiritualis yang bermukim di Desa Cipancuh (Musholla Al
Hidayah), Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Beliau tidak
menampik saat penulis menanyakan tentang budidaya sarang burung Walet
yang menggunakan jasa dukun atau bahasa kerennya paranormal ini.
“Rata-rata menggunakan dukun, apalagi orang Cina kebanyakan nyupang (menganut pesugihan)” Ujar pak Kiyai.
Konon
menurut penuturan bapak yang memiliki kepiawaian memanggil makhluk
halus tanpa menggunakan sarana ini, bahwa beliau saat inipun (pada saat
berita ini ditulis) diberi kepercayaan oleh seorang Bos asal Aceh untuk
merituali gedung sarang Burung Walet miliknya yang pada saat ini sedang
dibangun di Desa Cipancuh dimana pak Kiyai ini bermukim.
Pada
saat beliau merituali gedung sarang Burung Walet ini konon beliau
merasakan didalamnya ada dua buah makhluk halus dari jenis jin ifrit
asal dari Pantai Selatan. Dan konon kedua jin ifrit ini merupakan raja
dan ratunya Burung Walet. Konon dalam budidaya sarang Burung Walet ini
tidak jarang ada diantaranya para pembudidaya yang menggunakan cara-cara
yang kotor untuk keperluan pribadinya. Misalnya dengan menyuruh dukun
beraliran ilmu hitam untuk menaruh jin-jin yang jahat dalam gedung
sarang Burung Walet milik tetangganya.
Karena
dengan begitu burung-burung ini jadi tidak kerasan. Dan pada akhirnya
pindah ke gedung sarang Burung Walet yang lainnya, khususnya kegedung
sarang Burung Walet miliknya. Dengan begitu maka pemilik gedung sarang
Burung Walet ini jelas akan menderita kerugian yang sangat besar. Sebab
gedung sarang Burung Walet yang dibangun dengan dana puluhan juta rupiah
ini jadi kosong melompong tanpa penghuni, laksana gedung tua.
Menurut
penuturannya pak Kiyai lagi bahwa dirinya mengaku pernah menaruh
jin-jin yang jahat pada sebuah gedung sarang Burung Walet milik seorang
warga keturunana yang membangun gedung tanpa menghiraukan lingkungan.
Konon gedung-gedung yang untuk sarang burung Walet ini tidak jarang
dihuni oleh jin-jin tingkat rendah semacam Kuntilanak, Genderuwo dan
Wewe Gombel.
Masih
menurut penuturan pak Kiyai selanjutnya, cara untuk pemanggilan burung
Walet ini ada dua cara, yaitu cara hitam yakni dengan jalan meminta
bantuan pada Nyai Roro Kidul. Sedangkan cara putih yakni dengan jalan
meminta bantuan Nabi Sulaiman as.
Sepengetahuan
penulis membuat gedung sarang Burung Walet ini untung-untungan juga,
sebab tidak sedikit yang sudah dibangun tapi Burung ini enggan untuk
menempatinya. Bahkan ada yang sudah ditempati oleh Burung Walet ini,
tapi tidak lama pergi lagi karena sesuatu hal.
Maka
agar Burung Walet yang tinggal di gedung sarang Burung Walet ini bisa
kerasan dikalangan supranatural ada benda gaib yang bisa menarik dan
membuat betah, senang atau kerasan Burung Walet ini yakni berupa Bumbu
Petuk atau orang suku Jawa mengenalnya dengan nama Pring Papag. Untuk
mengetahui apa sebenarnya Bambu Petuk ini, penulis menemui Muhammad
Zaenuddin (33tahun), mediator benda-benda bertuah dan barang antic yang
bermukin di Desa Kedung Wungu, Blok Wanguk Lor Timur, Kecamatan Anjatan,
Kabupaten Indramayu.
Kata
bapak Zaenuddin Bumbu Petuk ini jenisnya ada 9 macam. “Bambu Petuk itu
jenisnya ada 9 macam sesuai dengan jumlah Wali Sanga. Itu modelnya
macam-macam, tapi saya tidak menguasai itu, teman saya itu punya 9
macam. Jadi kegunaanya Bambu Petuk ini untuk penglarisan, kemudian untuk
menarik Burung Walet. Yang saya tahu dua, jadi punya Bambu Petuk itu
seakan-akan hawa rumah menjadi sejuk, dingin jadi Burung Walet menjadi
kerasan. Membicarakan mengenai Bambu Petuk, Muhammad Zaenuddin pernah
mengalami pengalaman mistik. Berikut penuturannya pada penulis.
“Saya
itukan punya batu Combong, batunya ada kalau mau di photo juga bisa.
Nah menurut penuturan orang pintar batu ini memiliki khodam yang bernama
Sang Hyang Munget. Ceritanya begini, Amir teman saya datang dengan dua
orang temannya asal dari Desa Lempuyang menawarkan kepada saya berupa
Bambu Petuk. Setelah datang kerumah, pihak Amir ngomong.
Saya
punya barang berupa Bambu Petuk yang asli dan boleh dicoba. Karena
sebelum dibawa kesini katanya Bambu Petuk itu sudah dites dengan air
panas. Jadi dia merebus air sampai air itu mendidih dan Bambu Petuk itu
dimasukkan ke dalam air tersebut seketika itu juga airnya langsung
dingin dan sejuk. Nah makanya dia datang kepada saya ini.
Ini
saya punya barang silahkan tolong carikan kolektor yang membutuhkan,
saya ngomong bisa dites tidak? Silahkan kata mereka, rebus saja air
sampai panasnya beberapa derajat. Saya bilang tidak usah, kalau merebus
air kelamaan, itu ada air Termos, kita pakai saja air Termos. Tapi dia
ngotot mintanya tetap air rebusan cumin setelah saya kasih pengertian,
cukuplah dengan air Termos saja, akhirnya mereka setuju.
Saya
ambil air panas yang ada di Termos itu, setelah saya tuangkan ke dalam
mangkuk saya bilang tolong masukkan Bambu itu kedalam mangkuk ini, kalau
memang ini asli airnya akan dingin. Saya hanya menyuruh saja tidak saya
pegang air itu, silahkan Amir kamu coba, akhirnya Amir memegang
ternyata masih panas, terus yang punya barang saya suruh memegang
ternyata airnya masih panas juga, ada tiga orang yang ketempat saya
semua merasakan panas. Setelah pamitan pada saya, akhirnya mereka pulang
dengan wajah semu merah karena menahan malu.
Setelah
dijalan rupanya mereka puny aide, bagaimana kalau coba kita tanyakan
saja ke orang pintar ke Pak Sunar seorang paranormal, setelah ditanyakan
padanya diperoleh jawaban bahwa khodam dari pada Bambu Petuk tersebut
bernama Dewi Rengganis dan yang punya barang itu katanya sudah pernah
didatanginya berbentuk perempuan yang sangat cantik berambut panjang
tapi berwarna Merah membara seperti api.
Kemudian
oleh pak Sunar ditanya lagi Bambu Petuk tersebut dibawa kemana ? di
jawab oleh mereka ke rumah Mas Udin. Kamu salah jangan dibawa kesitu
karena disitu ada batu Combong yang berkhodam Sang Hyang Munget. Jadi
sebelum kamu datang ke rumah Mas Udin, khodamnya telah lari terlebih
dahulu. Makanya hanya bentuk wadahnya saja, sedangkan khodamnya sudah
tidak ikut. Ujar pak Sunar pada saat itu.
Dan
ternyata setelah dites lagi oleh pak Sunar, anehnya airnya bisa dingin
lagi. Merekakan coba lagi disitu pakai air panas setelah dicoba dingin
juga. Menurut informasi mereka katanya khodamnya Bambu Petuk ini, turun
di jembatan yang ada di gang saya, dia tidak ikut kerumah saya tapi
menunggu di situ.
Malam
harinya itu ada peristiwa yang ganjil dibelakang rumah saya ada suara
orang sedang mengangis waktu itu, seperti suara Kuntilanak katanya. Kata
pak Sunar lagi, Kuntilanak ini pengen kenalan tapi ternyata dia itu mau
main skitu tapi tidak berani, allhamdulillah tidak mendekat. Cuma terus
terang saja batu tersebut tidak saya rawat padahal fungsinya sangat
banyak sekali batu Combong itu. Masih menurut penuturan Muhammad
Zaenuddin kebanyakan Bambu Petuk yang sekarang banyak beredar khususnya
dikalangan supranatural palsu. “Jadi kebanyakan palsu itu biasanya ada
yang pakai paku. Kalau bamboo Petuk itukan yang ketemu ruas jadi banyak
yang pakai paku atau di lem.
Nah
kalau di tes, biasanya kalau orang pintar itu sudah tahu itu palsu atau
tidaknya, tapi untuk membuktikannya sebagai rasa penasaran biasanya
pakai air panas. Nah kalau memang disitu palsu ada paku atau lem
otomatis akan copot. Sebenarnya itu saja bukan berarti airnya langsung
dingin tidak itu hanya mitos, jadi intinya kalau pakai lem biasanya akan
terkelupas. “Ujar Muhammad Zaenuddin menutup pembicaraannya dengan
penulis”.
Mengenai
Bambu Petuk ini penulis juga mendapatkan keterangan dari bapaj Suwandi
(44 Tahun) salah seorang spiritualis yang juga menjadi mediator
benda-benda bertuah dan barang antic yang pada saat ini bermukim di Desa
Lepayung. Blok Pilang Payung, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu
bahwa pernah ada seorang warga masyarakat Desa Kedungwungu menebang
pohon Bambu yang tanpa dia sadari pohon Bambu tersebut Bambu Petuk.
Sehingga goloknya sampai terpental jatuh, malahan sampai melengkung.
Akhirnya
diapun mengambil golok lagi dirumahnya dan hendak menebang pohon Bambu
tersebut, anehnya ketika sampai dilokasi, pohon Bambunya sudah hilang.
Mendapat kejadian yang aneh ini diapun bertanya pada seorang paranormal
setempat yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Diapun mendapat
keterangan bahwa pohon Bambu yang tadi di tebangnya adalah jenis Bambu
Petuk, maka pantas saja tidak bisa ditebang karena dijaga dan dihuni
oleh makhluk gaib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar